Organisasi Al Washliyah dikenal di Kalimantan Selatan sekitar awal tahun 1950-an. Secara resmi. Pengurus Al Washliyah terbentuk pada pada tahun 1958 dengan Ketua H. M. Daud Yahya dan sekretaris M. Salmani Saleh.(Laporan Pimpinan Wilayah Al Jamiyatul Washliyah Kalimantan Selatan, 2015) Itu berbeda dengan pendapat Sarmiji dan Abu Bakar yang menyebut bahwa Al Washliyah Kalimantan Selatan pertama kali berdiri tahun 1963 di Banjarmasin dan tahun 1955 di Amuntai.(Sarmiji & Bakar, 2010, p. 190) Jika melihat sumber dua informasi yang berbeda tersebut, argument yang lebih kuat adalah versi pertama bahwa secara resmi Al Jamiyatul Washliyah Kalimatan Selatan berdiri dengan ketua pertama H. M. Daud Yahya.
Tokoh penting yang berperan dalam perkembangan Al Washliyah pada masa awal adalah M. Daud Yahya. Beliau ke Banjarmasin sebagai seorang pejabat pada Kantor Pendidikan Agama. Kantor tersebut belakangan akan melebur ke dalam Departemen Agama. Prof. Dr. Kamrani Buseri menduga beliau adalah seorang pejabat penting di kantor tersebut. “Beliau menandatangani surat keputusan pengangkatan guru”, kata Kamrani.(K. Buseri, personal communication, February 22, 2022) Hal itu menunjukkan bahwa M. Daud Yahya adalah pejabat penting di kantor yang mengurus pendidikan agama di Kalimantan Selatan.
Selain M. Daud Yahya, tokoh penting di masa awal tersebut yang diingat oleh Hassan Basri , putera H.Nayan, sebagai bagian dari Al Washliyah adalah H. Mastur Jahri, Abdurrahman Ismail, Hanafi Gobet, Syarbaini Mastur, Salmani Shaleh, H. M. Yuseran Salman.(H. Basri, personal communication, January 19, 2022)
Pada dokumen pendirian Taman Pendidikan Islam di Sungai Jingah Banjarmasin, tanggal 24 Desember 1966, tertulis nama M. Daud Yahya yang menjabat sebagai Kepala Kantor Inspeksi Pendidikan Agama tk. I Kalimantan Selatan. Peran Pak Daud (begitu beliau dipanggil) dalam pengembangan pendidikan di Kalimantan Selatan melalui Al Washliyah tidak terlepas dari jabatan beliau yang berwenang dalam bidang pendidikan agama.
Jabatan Pa Daud terkonfirmasi oleh penuturan H. A. Husaini HA. Beliau juga menggambarkan bahwa M. Daud Yahya berperan penting dalam perkembangan Al Washliyah di Kalimantan Selatan.
“Saya sekolah di MTs Al Hasaniyah, Layap, Paringin. Komplek Pendidikan Islam Al Hasaniyah tersebut dikelola oleh Al Washliyah yang ditunjukkan dengan papan nama yang menulis sebagai lembaga pendidikan milik Al Washliyah. Pada tahun 1968, MTs tersebut di negeri kan, dan yang meresmikan saat itu adalah Pak Daud. Sebagai siswa, saya ikut berbaris menyambut beliau”.(A. Husaini, personal communication, January 20, 2022)
Pada tahun 1950-an tersebut, Al Washliyah telah mulai mengembang pendidikan di beberapa kabupaten di Kalimantan Selatan. Lembaga Pendidikan Al Inayah di Belitung, yang telah berdiri sebelum tahun 1958, merupakan lembaga yang relatif populer di Banjarmasin dan daerah tetangganya. Lulusan Pondok Pesantren yang ingin mendapat ijazah yang diakui pemerintah mengikuti ujian di madrasah tersebut. Lulusan Ponpes Abnaul Amin di daerah Rumpiang misalnya, akan mengikuti ujian di Al Inayah untuk mendapat ijazah.
Meskipun, tidak ada dokumen yang mendukung, PP Abnaul Amin, Jambu Burung, Kab, Banjar dan Madrasah Irtiqaiyah (MTs dan MA), Km. 7 Pemurus Luar Kab. Banjar, MTs Al Abadiyah, Jl. Zafri Zamzam Banjarmasin, diklaim Sarmiji dan Abu Bakar adalah lembaga pendidikan yang dikelola Al Washliyah. STAI Al Jami juga disebut sebagai perguruan tinggi Al Washliyah.(Sarmiji & Bakar, 2010, p. 191) Pendapat mereka tersebut, mungkin, didasari asumsi bahwa para pendiri lembaga pendidikan tersebut memiliki hubungan yang dekat dan dikenal sebagai tokoh Al Washliyah di Kalimantan Selatan.
Fahrurrazi, putera H. Nayan, menceritakan bahwa Al Washliyah pernah ditawari untuk mengelola SMP H. A. Johansyah di Belitung. “Bahkan dulu pernah gotong royong membuat jalan ke sekolah tersebut”, kenangnya,(F. H. Fahrurrazi HN, personal communication, January 19, 2022) Akan tetapi, belakangan tidak jelas mengapa pengelolaan sekolah tersebut tidak berada di bawah Al Washliyah. Sekarang SMP H. A. Johansyah berada dibawah satu yayasan yang juga mengelola PAUD dan TPA.
Di daerah Pamatang Hambawang, Kabupaten Banjar, Al Washliyah juga mengembangkan Perguruan Al Washliyah,. Al Inayah dan Perguruan Al Washliyah di Pamatang Hambawang tidak terlepas dari peran H. Nayan. Di tahun 1950-an, H. Nayan bin Hasyim dikenal sebagai pengusaha kayu di Banjarmasin dan memiliki kedekatan dengan Al Washliyah. Tidak jelas, mengapa pengusaha tersebut memiliki ikatan dengan Al Washliyah.
Perguruan Al Washliyah di Pematang Hambawang pada awalnya tidak menaungi lembaga pendidikan di komplek perguruan tersebut. Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Ibad misalnya, pada saat berdiri tahun 1995 berada di bawah Yayasan Hidayatul Ibad kemudian berubah menjadi dibawah Yayasan Pendidikan Al- Washliyah di tahun 2013.(Nur, 2017, p. 45)
Pada jenjang pendidikan tinggi, Al Washliyah mendirikan STAI Al Washliyah Barabai. Perguruan tinggi tersebut didirikan oleh Yayasan Universitas Al Washliyah pada 6 Februari 1978. Yayasan ini berdiri tanpa dokumen resmi dari notaris. Kepengurusan yayasan berubah pada tahun 1981 untuk kepentingan izin perguruan tinggi di Kementerian Agama RI (dulu Departemen Agama RI). Diskusi lebih detil tentang lembaga pendidikan Al Washliyah di Kalimantan Selatan akan dibahas pada bagian lain buku ini,
Kepengurusan Pimpinan Wilayah Al Washliyah Kalimantan Selatan telah berjalan seba
- 1958-1962 Ketua umum H.M.Daud Yahya dan sekretaris M. Salmani Saleh.
- 1962-1967, Ketua Umum H.M.Daud Yahya dan Sekretaris M. Salmani Saleh.
- 1967-1971, Ketua Umum M Djunaidi As Chalid, sekretaris Achmad Nudja HS
- 1971-1976, Ketua Umum M Djunaidi As Chalid, sekretaris Achmad Nudja HS
- 1976-1980, Ketua Umum H. Mastur Jahri, MA, sekretaris H.Salmani Saleh
- 1980-1986, Ketua Umum H.M.Daud Yahya, Sekretaris Drs H Yuseran Asmuni
- 1986-1995, Ketua Umum H.Mastur Djahri, MA, sekretaris H. Tadjudinn Noor Nasth
- 1995-2000, Ketua Umum Drs. H Mulkani, sekretaris Drs. H.A. Husaini.
- 2000-2007. Ketua Umum Drs. H. Mulkani, sekretaris Siddik Dahlan, BBA.
- 2007- 2017 Ketua Umum Prof Dr H Kamrani Buseri, MA, sekretaris Prof Dr H Syaifuddin Sabda, MAg.
- 2017- 2022, Ketua Umum Prof Dr. H Syaifuddin Sabda, MAg. dengan Sekretaris Dr. Irfan Noor.
- 2022- 2027, Ketua Umum Prof Dr. H Syaifuddin Sabda, MAg. dengan Sekretaris Dr. Irfan Noor.